Bisnis Untuk Masa Pensiun

Thursday, July 12, 2012

Menyalurkan Minat Anak Menjadi Sebuah Prestasi

Bunda, pernahkah menemui hal seperti ini? anaknya si A menang lomba mewarnai, anak B juara pidato, anak si C juara nyanyi. Rasanya sekarang hampir semua anak berprestasi. Seberapa penting sih sebenarnya bagi anak-anak untuk berprestasi? Dibalik kenyataan bahwa setiap anak memiliki potensinya masing-masing dan istimewa dengan caranya sendiri.

Prestasi menurutku sebenarnya bukanlah hal mutlak atau tolak ukur atas keberhasilan seorang anak di kehidupannya nanti, namun untuk memiliki sebuah mimpi dan usaha mengejar mimpinya itulah yang terpenting. Prestasi hanyalah bentuk apresiasi atas hasilnya. Tidak sedikit seseorang yang sebenarnya berprestasi menurut orang lain namun mengalami depresi akibat tidak mencapai apa yang diharapkannya. Maka dari itu, pemahaman akan arti prestasi dan penerimaan pada hasilnyapun musti searah.

Sejak aku memiliki anak pertama, dari dini aku sudah berusaha mencari berbagai info pendidikan baik itu formal maupun non formal. Aku ingin tahu kemana minatnya nanti, sejauh mana dia ingin berkembang, dan bagaimana aku bisa membantunya.



Pengalaman masa kecilku ketika disodorkan kertas untuk mengisi data prestasi maka aku akan langsung termenung dan bingung, lamaaa sekali karena aku sama sekali tidak bisa berfikir apa prestasiku. Lirik teman, mereka akan mengisi juara 3 piano, juara favorit nyanyi, dll. Hemmm, aku baru sadar, aku tidak memiliki prestasi seperti itu dan aku tidak tahu apa minatku yang sebenarnya. Padahal prestasi akademisku tergolong cukup baik. Akhirnya, hal itu cukup menggangguku, aku ingin mempunyai minat terhadap sesuatu dan bisa berprestasi. Sebenarnya, orangtua memfasilitaskan berbagai kursus untukku seperti menari, renang, mengaji, dan lainnya tetapi rasanya aku hanya menjalaninya tanpa tujuan. Ya, mungkin hal itulah yang menjadi masalahnya, karena aku tidak bisa mengingat hal apa yang sebenarnya sungguh aku sukai.

Memang dengan berjalannya waktu, minat dan bakat seorang anak baru akan terlihat di kemudian hari namun alangkah baiknya jika sudah sedari dini kita ketahui. Karena dengan mengetahui minat dan bakat anak tersebut, kita bisa mengarahkan dan menyalurkannya. Beruntunglah di jaman sekarang ini dengan teknologi yang terus berkembang sehingga membuka semua akses untuk menimba ilmu bahkan untuk bisa berprestasi.

Dan prestasi kini bukan lagi sebatas juara dari sebuah kompetisi namun juga dari sebuah kegiatan memasak, motivasi, hobi bahkan dunia curhat. Semua kegiatan bisa menjadi sebuah prestasi dan tidak selalu hanya mengukur sebuah kemenangan dari kompetisi sebagai bentuk prestasi.

Berikut salah satu contoh kegiatan anak yang pada akhirnya berprestasi dalam kompetisi
1. Dai Cilik

Hakim-Dai Cilik
Sumber:  http://muzakki.com
Hakim mengawali ceramahnya sejak usia 4tahun, bakat menjadi penceramah ini sudah terlihat sejak ia gemar mendengarkan cerita agama dari ibunya.

2. Penulis Cilik

Alya-Penulis
Muthia-Penulis
Sumber foto:  http://www.rnw.nl

Alya menjadikan Rendra sebagai inspiratornya saat ia tinggal di bengkel teater Rendra. Setiap hari main di perpustakaannya dan bermimpi ingin mempunyai perpustakan seperti itu. Lain pula Muthia yang justru mendapati kemampuannya menulis sejak ia selalu mengerjakan tugas meringkas buku.


3. Koki Cilik
Wahyu-Koki Cilik Sumber:  http://www.tdadepok.com 

Juniando Wahyu W. umurnya masih 14tahun, sudah punya usaha bahkan mengisi pelatihan cooking di beberapa negara seperti Singapura dan Jepang. Dulu waktu kecil senang bantu ibunya memasak yang secara tidak langsung hobi ini diwarisi dari kedua orangtuanya.

4. Desainer Cilik
Rafi-Desainer Cilik Sumber:  http://female.kompas.com

Rafi adalah anak dengan kondisi yang tidak sempurna (tunarungu) namun kini telah menjadi desainer  yang mengusung karyanya pada fashion show berkelas nasional. Ia mendapatkan inspirasi saat ibunya meminta ia membuatkan baju untuk Little Mermaid.

5. Progammer Game Cilik
Fatih-Programmer Game Cilik
Sumber:  http://indonesiaproud.wordpress.com 

Fatih menjuarai lomba desain dan pemrograman game nasional se-Amerika. Ia tertarik pemrograman game sejak dikenalkan ayahnya yang berlatarbelakang pendidikan dunia komputer beberapa tahun sebelumnya.



Waaaahhh.... luar biasa yah bunda... kini prestasi bukan hanya dalam hal akademis saja. Selain itu, apabila diperhatikan anak-anak home schooling, bahkan anak yang memiliki keterbatasanpun banyak berhasil menorehkan prestasi. Jadi, terlibatnya orangtua memang sangat penting untuk membentuk dan mengarahkan minat mereka.

Bahkan dalam ulasan salah satu artikel VOA tanggal 15 April 2012 berjudul "AS Lancarkan Metode Baru Untuk Ukur Prestasi Siswa" yaitu metode penilaian baru yang memberikan gambaran lebih akurat tentang bagaimana siswa belajar dengan baik. Di mana memusatkan perhatian pada pencapaian akademik bukan hanya prestasi, telah terbukti justru membantu lebih banyak siswanya. Ya... proses... proses... itulah momen penting. Proses pembelajaran anak  pada minatnya baik didampingi oleh orangtua maupun guru, memang akan membuahkan hasil yang lebih baik.

Sampai saat ini, akupun masih meraba-raba apa yang menjadi minat anak-anak. Bagaimana dengan Bunda? Kita cari tahu yuk, Bunda.... PR...PR.... ^^

Sumber:
http://www.voaindonesia.com/content/as_lancarkan_metode_baru_untuk_ukur_prestasi_siswa/177714.html
http://muzakki.com/sosial/pengalaman-rohani/115-kecil-kecil-jadi-dai.html
http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/penulis-cilik-usia-belia-karya-luar-biasa
http://www.tdadepok.com/umur-14-tahun-punya-usaha-beberapa-negara-dijelajahi
http://female.kompas.com/read/2011/11/25/15130271/kasih.ibu.dukung.rafi.jadi.desainer.cilik
http://indonesiaproud.wordpress.com/2011/04/15/muhammad-al-fatih-ridha-juara-national-science-technology-engineering-math-stem-video-game-challenge-2010-as/








No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Penghasilan Tambahan dari Belanja Bulanan