Satu lagi bagian dari cerita hidup dari seorang lelaki di Bandung yang menjadi korban tabrak lari. Bunda, ini hanya satu contoh miris kehidupan yang memang nyata terjadi di sekitar kita( sumber: Reportase TransTV).
Siapa yang menyangka si Bapak menjadi korban tabrak lari dan kemudian menjalani perawatan di RS Imanuel Bandung, namun ketika saatnya pulang kini si Bapak tidak hanya pusing memikirkan keadaannya namun sang istri dan keluargapun harus menanggung beban lebih lanjut. Hal ini dikarenakan jumlah biaya perawatan di RS mencapai 20jt sedangkan keluarga hanya mampu menyediakan dana 10jt (itupun sudah meminjam sana-sini). Merekapun sudah mencoba menggunakan kartu asuransi Jasa Raharja namun ditolak karena bukan merupakan RS rujukan. Alhasil, si Bapak menjadi "tahanan sementara" RS. Aku hanya membayangkan bagaimana seandainya si Bapak adalah merupakan satu-satunya pencari nafkah saat ini di keluarga? Hal ini tentunya akan terus menjadi "luka" yang semakin menganga pada keuangan keluarganya. Naudzubillah min dzalik.
Contoh miris kejadian ini harus menjadi atensi kita terhadap persiapan diri kita sendiri. Karena hal jelek tidak pernah direncanakan namun siapa yang bisa menghindari, karena itu kita HARUS mempersiapkan dana cadangan untuk menghadapinya. Biaya RS itu tidak main-main Bunda, sangat tinggi dan makin tinggi setiap tahunnya.
Sudahkah Bunda mempertimbangkan dan merencanakan dengan benar jumlah besarnya dana cadangan itu? Ayo Bunda, aku siap bantu merencanakan keuangan Bunda dan keluarga dalam bentuk tabungan 3 in 1 Plus di mana terdiri atas Tabungan (dana pendidikan/pensiun), Proteksi (penyakit kritis), Biaya Hidup (dana yang keluar menjadi pengganti income perbulan jika terkena penyakit kritis), Plus (proteksi kesehatan rawat inap).
just send your question to rahasiabunda@yahoo.com
1 comment:
Bunga turut merasa sedih atas cobaan yang menerpa korban tabrak lari.
Salam sukses untuk bunda yang selalu berbaik hati kepada semua orang.
Post a Comment