Bisnis Untuk Masa Pensiun

Tuesday, October 13, 2009

Investasi di Unit Link dan Reksadana

Hahaha, judulnya aja bukan "atau" ya Bunda tapi "dan", yaa kenapa tidak kalau niat berinvestasi, langsung aja ambil keduanya? Jadi bisa puas tau mana yang terbaik bagi kita dan keluarga. Karena sebenarnya setiap jenis investasi pasti memiliki resiko, hanya saja bagaimana kita meminimalkan resiko itu yang tentunya disesuaikan pula dengan kemampuan dan kebutuhan masing-masing. Gak ada yang terbaik, gak ada pula yang terjelek (*positive thinking mode on) karena niatnya sendiri baik yaitu memiliki tabungan investasi untuk menjadi manfaat bagi kita di kemudian hari. Selain itu hanyalah sesuatu yang disebut kelebihan dan kelemahan produk.

Bunda, di sini aku coba menjabarkannya.
Apa itu Unit Link (UL) dan Reksadana (Reksa)?
Reksadana, yaitu suatu wadah untuk mengumpulkan dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (perusahaan yang mengelola dana).
Unit Link, adalah suatu produk investasi yang digabung dengan asuransi.

Apa resikonya?
Reksadana dan Unit Link yang dilihat dari sisi investasinya sama-sama memiliki resiko. Diantaranya adalah resiko berkurangnya nilai unit penyertaan yang dipengaruhi oleh turunnya harga instrumen yang masuk dalam portofolio dana.
Untuk Reksadana terdapat juga resiko likuidasi, yaitu kesulitan manajer investasi yang timbul jika sebagian besar pemegang unit (dhi. masyarakat) secara beramai-ramai melakukan penjualan kembali unit yang dimilikinya akibat suatu issue atau hal lainnya. Sedangkan resiko ini justru bisa diminimalkan pada investasi di Unit Link yang menyerahkan kuasa tersebut kepada perusahaan (sehingga potensi likuidasi lebih kecil).

Kemudahan berinvestasi yang ditawarkan?
Reksadana, sudah bisa dimiliki dengan nilai investasi yang relatif rendah (200rb s/d le atas), mudah dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan kembali, dapat dialihkan ke jenis reksadana lain dengan mudah, frekuensi setor dan besarnya nominal dapat diatur sendiri dengan mudah.
Unit Link, di sisi investasi harus memiliki komitmen untuk berinvestasi pada saham, obligasi atau instrumen pasar uang karena jika suatu saat ingin mengubah jenis investasi harus melalui proses ulang yang membutuhkan waktu beberapa hari begitu juga dengan besarnya nominal setor (bisa dilakukan tapi butuh beberapa hari), terdapat perlindungan asuransi.


Kelebihan lain yang ditawarkan?
Reksadana, belum menjadi objek pajak; mengatasi kurangnya ketrampilan berinvestasi; waktu untuk memantau perkembangan investasi; kurangnya informasi untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi.
Unit Link, selain hal-hal di atas juga terdapat perlindungan lengkap dalam berinvestasi karena memiliki asuransi; ketenangan pikiran (memiliki satu paket dokumen saja baik investasi maupun proteksi kesehatan); memastikan keluarga tetap terjamin menghadapi resiko keselamatan (kesehatan, kecelakaan, maupun meinggal); menciptakan budaya disiplin menabung (karena pilihannya hanyalah menabung jangka panjang); harapan jangka panjang adalah bebas menabung setelah kontrak dan dana tetap berkembang serta tentunya tetap memiliki perlindungan asuransi.

Kekurangan lain yang dimiliki?
Reksadana, kemudahan dalam berinvestasi baik masalah frekuensi maupun nilai setor justru terkadang menciptakan rusaknya komitmen untuk disiplin menabung.
Unit Link, biaya cukup tinggi jika dibandingkan dengan memiliki rekening yang terpisah untuk investasi dan asuransi; besarnya manfaat investasi lebih lama dirasakan (kurang lebih 10tahun) kecuali langsung menabung seluruh di awal maka dlm 1th nilai investasi biasanya sudah balik sehingga manfaat investasi dapat langsung dilihat (contoh menabung 500rb/bln berarti jika menabung keseluruhan di awal menjadi 500rb x 12(bln) x 10thn = 60jt).

PENGALAMANKU
Punya Reksadana atau Unit Link?
Kebetulan aku memiliki keduanya baik reksadana maupun unit link. Yah kenapa tidak membuka reksadana, karena toh hanya dengan minimal 200rb-an juga sudah bisa memiliki reksadana. Adikku pernah bekerja di bagian legal salah satu perusahaan Manajer Investasi top di tanah air.

Komitmennya?
Memiliki reksadana yang banyak, juga memerlukan komitmen waktu dari pemilik untuk memonitor rekening. Memang benar memiliki unit link jauh harus lebih berkomitmen dan disiplin karena sifatnya sudah pasti jangka panjang dan biaya juga tinggi (jika niat menghitung biaya-biaya yang ada).

Kenapa tetap mau memiliki unit link?
kemudahan di tengah kesibukanku, itulah satu alasannya. Untuk seseorang seperti aku yang bekerja baik di kantor maupun di rumah, belum lagi memiliki berbagai kegiatan rutin lainnya, kemudahan adalah salah satu hal penting yang aku cari. Dengan memiliki unit link, diantara kemudahan yang aku dapatkan adalah telah memiliki investasi jangka panjang dengan nominal yang tidak terlalu besar (tentunya dikaitkan dengan usia pada saat masuk, lebih muda maka akan lebih ringan nominalnya untuk berinvestasi) sekaligus perlindungan asuransi dengan hanya satu dokumen polis.

Mengenai biaya yang tinggi?
untuk suatu pelayanan kemudahan kenapa tidak? Toh manfaatnya sudah aku rasakan sendiri, baru beberapa bulan ikut unit link tiba-tiba terjadi sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan yang membuat anakku harus segera dioperasi, dan akhirnya membuat nilai biaya menjadi blur, apalagi ini jangka panjang loh. Ingat, biaya akan terasa tinggi jika kita benar-benar menghitung dan membandingkan sampai dengan kontrak menabung selesai dan tidak terjadi klaim atas asuransi. Namun pertanyaannya, siapa yang bisa menjamin dalam jangka waktu tersebut kita selalu hidup sehat? Jangan lupa menghitung biaya kesehatan tersebut sebagai biaya bayangan (yang menghantui dan jangan-jangan jatuhnya jadi sama, red) untuk perencanaan investasi jangka panjang kita.

Kenapa tidak dipisahkan saja antara investasi dan asuransi?
sekali lagi alasan kemudahan. Memang benar jika ingin lebih murah biaya tentunya harus mau untuk lebih menyibukkan diri (hehe dalam hal apapun juga begitu kan?) untuk menyimpan berbagai dokumen masing-masing secara terpisah, contoh punya rekening investasi reksadana, lalu punya polis khusus perlindungan jiwa, punya pula polis kesehatan dan kecelakaan, punya polis perlindungan pendapatan. Jangan lupa, setiap anggota keluarga juga ingin punya kan? Jadi harus siap-siap punya ruang lebih. Atau juga dari sisi memonitor, unit link tentunya lebih mudah.

Komisi agen tinggi tuh, emang rela?
hiks, paling sedih deh kalau sudah dengar seperti ini. Pertanyaannya, kenapa sibuk memikirkan hal ini dan tidak rela? Ayo, jangan terlalu sempit untuk hanya menimbang dari satu sisi. Besar kecilnya porsi komisi ditentukan oleh masing-masing perusahaan. Ini bukan juga membicarakan suka duka sebagai seorang agen bahkan moralitas profesi, karena sebagai agen tetap harus memiliki hati seluas samudera (hallah!). Sebaliknya bertemanlah dengan si agen, dapatkan berbagai info maupun penawaran terbaru dari perusahaan, manfaatkan dengan mengggali berbagai informasi, tempatkan agen sebagai teman (jangan lupa agen hanyalah sebatas profesi, selebihnya tetap makhluk sosial), atau malah tertarik jadi agen? tentunya si agen juga tetap dengan senang hati menerima (jadi bisa turut tau kan suka dukanya bukan masalah komisi terus dan yang pasti bisa menentukan apakah seorang agen berhak atas komisi?).

Singkat cerita?
suatu produk diciptakan tentunya untuk memberikan kemudahan dan untuk kemudahan tentunya ada harga. Unit Link dirancang sedemikian rupa untuk menawarkan kemudahan berinvestasi maupun meminimalkan resiko berinvestasi itu sendiri. Ini bukan masalah produk lebih baik dari yang satu atau lainnya, tapi lebih ke kebutuhan tiap individu. Yaa, sesuaikan saja dengan kondisi masing-masing. Dan percaya tidak, jaman sekarang ada harga untuk sebuah pelayanan.

Hal penting lainnya
ayo segera berinvestasi sedari dini Bunda, semakin cepat akan lebih baik... Jangan terlalu banyak pertimbangan, just take an action with goodwill, and let the God do the rest...

2 comments:

Anonymous said...

Saya setuju banget, akhirnya sekarang saya mengerti kenapa orang memilih unitlink : karena kemudahan.
Aku sendiri gak ikut unitlink karena biaya tinggi tersebut. Namun kenyataannya sampe sekarang belum sempet ke perusahaan asuransi yang niatnya pgn ikutan term life. Sementara reksadana udah mulai pake jasa dari bank karena bisa minta installment plan (di debit langsung tiap bulan dari rekening tabungan) biar disiplin beli reksadana tiap bulan.
Memang tiap tindakan pasti ada untung-rugi nya, tinggal pilih yang mana yang sesuai untuk kita ya.. THF :)

Jeng Devi said...

yup, bener banget bun... banyak kemudahan yang ditawarkan prudential untuk nasabah... kekurangan2 di produk lainlah yang menciptakan satu paket solusi investasi+proteksi alias unitlink... saranku sih bun cepet2 ikutan term lifenya... ntar sharing juga review dari produk itu... ditunggu ya bun...

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Penghasilan Tambahan dari Belanja Bulanan