Gregetan rasanya kalau melihat kotoran di telinga si kecil. Sampai saat ini, masih banyak juga ibu yang langsung membersihkan telinga anak setiap habis mandi. Tahukah Bunda? ternyata kebiasaan tersebut tidak baik, karena akan menyebabkan cairan yang menjadi pelindung di dalam telinga terhadap kotoran dan pelindung gendang dari bakteri menjadi hilang.
Jadi solusi yang terbaik adalah :
Berikut beberapa artikel yang dikutip dari berbagai sumber:
www.andriewongso.com
Jika telinga terasa gatal, sering kali kita langsung menggunakan korek kuping untuk mengatasinya. Selain korek kuping juga sangat bermanfaat untuk mengeluarkan kotoran telinga. Tapi, hati-hati. Ternyata, jika sering menggunakan korek kuping maka cairan dalam selaput telinga akan hilang. Padahal, cairan tersebut dapat melindungi gendang telinga dari bakteri.
Kesimpulan ini didapat setelah Dr. Peter Roland dari Universitas Texas, Dallas, Amerika Serikat melakukan penelitian dengan meneliti seratus orang pengguna korek kuping. Mereka diteliti selama seminggu dimana sebagian dari mereka mengorek kuping sebanyak dua kali sehari dan sebagian lagi mengorek kuping tiga kali seminggu.
Setelah selama seminggu diteliti, mereka yang sering mengorek telinga akan terganggu pendengarannya karena terkena bakteri dalam gendang telinganya. Sedangkan mereka yang jarang mengorek kuping tidak mengalami gangguan pendengaran.
Cairan dalam selaput telinga selain dapat melindungi gendang telinga dari bakteri juga dapat meredam suara kencang dari luar. Disarankan oleh peneliti agar tidak menggunakan korek kuping berbahan kapas karena kapas dapat menyerap cairan telinga dengan mudah. Kurangi kebiasaan mengorek telinga akan lebih baik untuk menjaga kesehatan telinga dan menghindari rusaknya pendengaran. Bagaimana dengan Anda?
http://koranrakyat.net/2008/07/29/
Tolong jangan tunjukkan simpati dengan orang yang menjual korek kuping (cotton buds) di pinggir jalan atau di lampu lalu lintas. Hanya ingin mengingatkan anda untuk tidak membeli sebungkus korek kuping yang dibeli dari pinggir jalan. Korek kuping itu terbuat dari kapas yang telah dipakai dirumah sakit. Mereka memisahkan semua yang kotor, darah, dan lainnya mencucinya kemudian di bleaching dengan pemutih kemudian dibuatlah korek kuping. Jadi, jika anda tidak ingin menjadi orang pertama yang menderita Herpes Zoster Octicus (infeksi virus telinga bagian dalam, tengah, dan luar) maka JANGAN BELI KOREK KUPING DI PINGGIR JALAN. Infokan teman anda, jika anda peduli. (AFZ - KROI)
Jadi solusi yang terbaik adalah :
- Kurangi kebiasaan untuk mengorek kuping anak, karena sebenarnya yang lebih baik lagi adalah membiarkan saja dan kotoran telinga akan keluar dengan sendirinya.
- Jangan terlalu sering menggunakan korek telinga kapas, karena cairan yang dibutuhkan telinga akan cepat terserap.
- Jika tetap ingin menggunakan korek telinga kapas, maka jangan dimasukkan terlalu dalam dan putarlah korek kuping tersebut di tengah telinga dengan tidak menyentuh dinding ataupun berusaha mengambil kotoran. Korek telinga tersebut akan menangkap kotoran yang terlihat saja.
- Tunggulah saat kotoran telinga sudah mulai terlihat dari luar untuk mulai membersihkannya.
Berikut beberapa artikel yang dikutip dari berbagai sumber:
www.andriewongso.com
Jika telinga terasa gatal, sering kali kita langsung menggunakan korek kuping untuk mengatasinya. Selain korek kuping juga sangat bermanfaat untuk mengeluarkan kotoran telinga. Tapi, hati-hati. Ternyata, jika sering menggunakan korek kuping maka cairan dalam selaput telinga akan hilang. Padahal, cairan tersebut dapat melindungi gendang telinga dari bakteri.
Kesimpulan ini didapat setelah Dr. Peter Roland dari Universitas Texas, Dallas, Amerika Serikat melakukan penelitian dengan meneliti seratus orang pengguna korek kuping. Mereka diteliti selama seminggu dimana sebagian dari mereka mengorek kuping sebanyak dua kali sehari dan sebagian lagi mengorek kuping tiga kali seminggu.
Setelah selama seminggu diteliti, mereka yang sering mengorek telinga akan terganggu pendengarannya karena terkena bakteri dalam gendang telinganya. Sedangkan mereka yang jarang mengorek kuping tidak mengalami gangguan pendengaran.
Cairan dalam selaput telinga selain dapat melindungi gendang telinga dari bakteri juga dapat meredam suara kencang dari luar. Disarankan oleh peneliti agar tidak menggunakan korek kuping berbahan kapas karena kapas dapat menyerap cairan telinga dengan mudah. Kurangi kebiasaan mengorek telinga akan lebih baik untuk menjaga kesehatan telinga dan menghindari rusaknya pendengaran. Bagaimana dengan Anda?
http://koranrakyat.net/2008/07/29/
Tolong jangan tunjukkan simpati dengan orang yang menjual korek kuping (cotton buds) di pinggir jalan atau di lampu lalu lintas. Hanya ingin mengingatkan anda untuk tidak membeli sebungkus korek kuping yang dibeli dari pinggir jalan. Korek kuping itu terbuat dari kapas yang telah dipakai dirumah sakit. Mereka memisahkan semua yang kotor, darah, dan lainnya mencucinya kemudian di bleaching dengan pemutih kemudian dibuatlah korek kuping. Jadi, jika anda tidak ingin menjadi orang pertama yang menderita Herpes Zoster Octicus (infeksi virus telinga bagian dalam, tengah, dan luar) maka JANGAN BELI KOREK KUPING DI PINGGIR JALAN. Infokan teman anda, jika anda peduli. (AFZ - KROI)
No comments:
Post a Comment